TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan video yang memperlihatkan dua orang Indonesia disandera komplotan bersenjata. Iqbal menyatakan, dua orang itu ditangkap saat sedang bekerja menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018. Mereka berlayar bersama seorang warga negara Malaysia.
Baca: Abu Sayyaf Kembali Culik 3 WNI di Perairan Malaysia
"Kasus ini adalah penculikan ke-11 yang dilakukan terhadap WNI di perairan Sabah oleh kelompok bersenjata," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam, 20 Februari 2019.
Iqbal menyatakan, keduanya diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Mereka adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah. Hingga kini, Kementerian Luar Negeri belum berhasil membebaskan mereka.
Adapun pelaku menyebarkan video dalam setiap kasus penyanderaan untuk menekan keluarga. Kemenlu, ucap Iqbal, selalu memberikan perkembangan kepada keluarga soal upaya pembebasan Hariadin dan Heri.
"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pembebasan kedua WNI dari penyanderaan," ujar Iqbal.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan dua pria diduga WNI sujud sembari ditodong dengan golok. Keduanya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu tampak sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata. Satu orang memegang golok dan mengarahkannya ke leher seorang pria.
YOHANES PASKALIS